Natuna dan Tanahnya adapun Kaya Artefak Bersejarah

                     Natuna dan Tanahnya adapun Kaya Artefak Bersejarah                Natuna dan Tanahnya adapun Kaya Artefak Bersejarah

Hari itu, Zaharuddin hendak pergi Salat Jumat. Ia terlebih dahulu mandi di sungai dekap rumahnya. Air sungai kala itu masih jernih, tak sebagai sekarang. Zaharuddin masih melungguh di bangku kelas 1 SMP.

Setelah merasa dingin, Zahar naik ke tepian bahwa tinggi. Ia melihat retakan di tebing itu. Satu hari sebelumnya, banjir menerjang lingkungan tersebut. Zahar muda penasaran benda bahwa terkubur di tebing tepian sungai tersebut.

Ia pun menggalinya Zahar mendapati benda-benda sejenis piring batas mangkok berbahan keramik. Ia terus menggali dan semakin melihat gendut benda yang terkubur di sebujur tebing tercatat.

Ia tak bisa menghitung berapa jumlah barang-barang adapun ia temukan saat itu. Ia memperkirakan benda-benda adapun terkubur mencapai ribuan.

"Saya ambil dari jam dua belas siang, selesai jam enam sore, pas azan Magrib," kata Zahar menceritakan pengalaman tak sengaja puluhan tahun dahulu.

Peristiwa ini Zahar alami sekitar tahun 1985. Sejak tiga tahun sebelumnya, masyarakat Natuna mulai mencari benda-benda tercantum.

Masyarakat yang sesudah dalam sekitar lokasi temuan Zahar bisa mengambil barang-barang tersebut. Ketika itu, ia yakin benda yang dirinya temukan tersebut menguasai nilai sejarah.

"Maka pada situ lah saya sampai berniat suatu saat akan bangun museum," ujarnya.

Impian Zahar itu kini sudah terwujud. Ia mendirikan museum sendiri yang diberi nama Sri Serindit Natuna.

Barang-barang temuannya kala itu disimpan dalam museum yang terletak dalam Jalan Imam H. Ismail, Gang Tok Ilok, Kelurahan Ranai Darat, Bunguran Timur.

Benda-benda akan tersimpan antara museum berupa piring, mangkok, guci, vas bunga, maka peralatan rumah tangga berbahan keramik.

Keramik-keramik yang ia temukan bersumber dari berbagai era peradaban masa lintas, mulai dari China zaman Five Dynasty, Dinasti Song, Dinasti Yuan, Dinasti Ming, engat Dinasti Qing.

Kemudian negara dalam Asia Tenggara, seperti Vietnam maka Thailand. Benda-benda mengenai Pulau Jawa, seperti keramik Gresik. Barang-barang mengenai Persia, Timur Tengah, India, sangkat Eropa.

Salah perorangan benda serupa mangkuk berbahan keramik daripada Dinasti Yuan antara abad ke-13 lagi 14 masehi. Benda tersebut ditemukan daripada kapal karam. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengidentifikasi benda tersebut dalam 2013 lantas.

Kepenuhan keramik-keramik atas China bermotif, bagaikan bunga, singa, naga, beserta sebagian motif lainnya. Benda-benda yang ditemukan lagi tak semuanya sempurna. Ada yang sudah retak, patah, warna beralih, sampai ditumbuhi karang karena tenggelam di dasar laut.

"Jadi ini bukan China tinggal akan sini, tapi masyarakat kita menggunakan, jadi barter, China pulang bawa pasir silika, jadi mereka bawa pulang ini dalam bentuk belum jadi untuk glasir keramik ini," ujarnya.

Zahar menyebut museum terus memiliki koleksi keris melalui Jawa, pedang melalui Eropa, lagi kira-kira senjata masa segera. Selain itu ada pula kapak prasejarah hingga fosil yang diperkirakan melalui zaman purba sekitar 70 sampai 100 juta tahun segera.

Seluruh benda masa lalu yang berada dekat museumnya mencapai 10 ribu, berdasarkan hasil identifikasi melalui Pusat Arkeologi Nasional tahun 2015. Museum Zahar berada dekat bawah naungan Kemendikbudristek. Meseum tersebut diresmikan memakai Bupati Natuna atas 23 Agustus 2008.

"Saya membangun museum pribadi ini, tujuan utamanya agar Pemda Natuna ini mempunyai museum, jadi awalnya Kemendikbud itu mau membangun museum Kabupaten Natuna karena dari adanya Sri Serindit ini," kaperbahasan.

Menurutnya museum adapun dibangun pemda saat ini sedang tahap akhir pembangunan. Lokasinya berada dempet kompleks Masjid Agung Natuna, Bunguran Timur. Beberapa koleksi museumnya atas didaerahkan dempet sana.

"Tidak semua, sepadan kebutuhan museum sendiri, Museum Sri Serindit embrio museum daerah," ujarnya.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

Natuna dan Tanahnya yang Kaya Artefak Bersejarah