Madura United Tak Ingin Liga 1 Seperti Indonesia Soccer Championship

Keinginan PSSI berdasarkan meniadakan degradasi dari Liga 1 tahun ini kembali mendapat tentangan melalui klub. Kali ini giliran manajemen Madura United yang menegaskan sistem degradasi tetap diberlakukan.
Sejumlah klub bagai Persib Bandung, Persipura Jayapura, Bali United, selanjutnya Persebaya Surabaya telah mengutarakan penolakan mereka terhadap kompetisi tanpa degradasi, karena dianggap tidak memenuhi prinsip dasar sebuah kompetisi.
Penolakan tidak sekadar diampuhkan sejumlah klub Liga 1, tapi pun daripada tim Liga 2. Manajemen Sriwijaya FC menyebutkan, penghapusan degradasi musim ini mencederai semangat kompetisi hadapan Indonesia.
Pengelola Madura United, PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), turut menyatakan penolakan terhadap penghapusan degradasi. Direkrut utama PT PBMB Zia Ulhaq mengatakan, jika Liga 1 tidak menerapkan degradasi, tak akan habis berkelainan demi Indonesia Soccer Championship (ISC).
ISC digelar dalam tahun 2016, karena PSSI dibekukan kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) yang saat itu dipimpin Imam Nahrawi. Penggunaan titel ISC itu untuk menggantikan nama Liga Super Indonesia (ISL) yang merupakan milik PSSI. Langkah Kemenpora itu pula berujung kepada pembekuan Indonesia dari FIFA.
Mengingat ISC tetapi sekadar mengisi kekosongan kompetisi hadapan paling dalam negeri, akhirnya sejumah aturan diterapkan, hadapan antaranya meniadakan degradasi. Klub adapun berlaga hadapan ISL berkompetisi hadapan ISC A, sedangkan klub Divisi Utama hadapan ISC B.
“Pelaksanaan kompetisi amanatnya adalah promosi dan degradasi. Tidak ada argumen bahwa kompetisi tanpa promosi dan degradasi,” tegas Zia Ulhaq meterusi akun Instagram resmi klub.
“Persiapan Madura United sewaktu ini adalah pelaksanaan kompetisi akan kompetitif lewat adanya promosi dan degradasi, bukan persiapan berdasarkan sebuah turnamen laksana ISC tahun 2016.”
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) sekjen PSSI Yunus Nusi menyatakan, Liga 1 tanpa degradasi berdasarkan usulan klub yang selanjutnya dibahas hadapan rapat komite eksekutif (Exco) PSSI. Namun kepastian ada atau tidaknya degrdadasi ditentukan ekstra dalam kongres PSSI hadapan 29 Mei mendatang.
Menurut Yunus, dalil pengusulan itu disebabkan kompetisi digelar dalam tengah pandemi COVID-19. Peniadaan degradasi sebagai antisipasi bila pemain maka ofisial jauh didalam jumlah berlebihan dalam sebuah klub ada terpapar Corona.
SIMAK JUGA: BERITA SEPAKBOLA NASIONAL!